Kepemimpinan Trump dan Corona



Pagi ini di kantor yang masih sepi, saya membaca tulisan pak Dahlan Iskan di blognya disway.id. Tulisan itu berjudul Suntik Lysol dan membahas mengenai pidato Presiden Amerika, Donald Trump di briefing paginya bersama wartawan untuk membahas penanganan COVID-19. Presiden Trump melakukan blunder yang cukup besar, Ia menyatakan bahwa untuk menangani virus corona yang semakin menyebar di Amerika bisa dilakukan dengan menyuntikkan atau meminum Lysol, cairan pembersih yang ampuh membunuh kuman. Pernyataan ini tentu membikin gempar penduduk dunia, bagaimana bisa seorang presiden negara adikuasa meberikan pernyataan yang terkesan ngawur. Tentu lysol berbahaya bila masuk kedalam tubuh baik melalui mulut maupun dengan disuntikkan. Saya takut ditakutkan bila penduduk Amerika mengikuti instruksi presidenya itu. Takut banyak kasus keracunan di Negeri Paman Sam. Produsen Lysol pun sudah memberikan pernyataannya, jangan meminum produk pembersih kami seperti dikutip CNN.com.

Presiden trump juga banyak disoroti atas kebijakannya dalam menanggulangi bencana virus corona. Amerika menjadi negara dengan kasus infeksi COVID-19 terbesar. Kini sudah lebih dari 50.000 orang meninggal di amerika karena COVID-19 dan lebih dari 900.000 orang terinfeksi virus tersebut. Tentu ini bisa merusak  wajah Trump yang akan mencalonkan diri menjadi presiden kembali. Tingginya angka penderita covid di Amerika disebabkan kurang cepatnya Presiden dalam menanggulangi virus tersebut dan cenderung meremehkannya. Pada tanggal 28 Maret lalu, Trump menyebut bahwa corona akan hilang seperti mukzizat dan cuaca panas akan membunuh virus ini dan menghentikan penyebarannya. Penyataan ini tentunya tidak didasarkan pada penelitian dan pendapat para ahli di pemerintahannya. Trump juga pernah mengandalkan obat hydrochloroquin dan remdesivir yang ternyata merupakan obat malaria yang tidak cocok untuk covid-19.

Presiden Trump kemudian menyalahkan Tiongkok atas menyebarnya virus corona di negara Amerika. Menurut Trump apa yang terjadi saat ini adalah akibat ketidaktebukaan Tiongkok selama menangani wabah. Presiden Trump juga menyalahkan WHO, organisasi kesehatan dunia. AS men-stop memberikan dana iuran yang nilainya sebesar 7 trilliun setahun kepada organisasi tersebut. Trump menilai organisasi PBB ini gagal dalam menangani wabah sebesar ini. Bahkan menuduh WHO lebih pro Tiongkok dalam penanggulangan wabah ini.

Alih-alih memperbaiki kinerja negaranya dalam menanggulangi wabah covid-19, Trump malah menunjuk pihak dari luar negaranya. Hal ini tentu untuk menjaga muka Presiden Trump yang takut tercoreng dan kehilangan suaranya di pemilihan presiden mendatang. Trump takut melemahnya ekonomi amerika memperburuk citranya di mata masyarakat.


Kemudian saya mengaitkan dengan buku yang sedang saya baca, Mindset: Mengubah Pola Berpikir untuk Perubahan Besar dalam Hidup Anda karya Carol Dweck. Buku ini membahas bagaimana mindset tetap dan mindset bertumbuh. Mindset bertumbuh akan membawa kepada kesuksesan, dan mindset tetap akan membawa kepada kekacauan. Dibahas dalam buku ini bagaimana pemimpin yang memiliki mindset bertumbuh dan pemimpin yang memiliki mindset tetap. Salah satu ciri pemimpin bermindset tetap adalah selalu memikirkan citra diri, selalu merasa dirinya benar dan menjatuhkan orang lain yang lebih baik darinya. Saya menjadi khawatir, jangan-jangan persiden trump memiliki mindset ini. Bila benar, trump bisa mengirim amerika kepada kekacauan. Tentu saja kekacauan ekonomi amerika akan mempengaruhi ekonomi negara-negara lain didunia. Dan pasti akan berdampak besar bagi rakyat biasa seperti kita. Yaa, saya doakan saja kekhawatiran saya tidak  terjadi betulan. Semoga bumi ini semakin membaik dan pulih seperti sedia kala. Aaamiin.

Posting Komentar

0 Komentar