Ketika saya masih tinggal di pesantren, saya sering mendengar
kata “corporate mindset” disebut oleh guru saya. Pesantren saya memang
mengajarkan ilmu-ilmu pengembangan diri. Saat itu saya masih belum paham apa
yang dimaksud dengan corporate mindset. Baru
akhir-akhir ini ketika saya membaca buku Disruption Tak
Ada yang Tak Bisa Diubah Sebelum Dihadapi Motivasi Saja Tidak Cukup dari Prof.
Rhenald Kasali saya mendapati kata itu disebut.
Menurut beliau corporate mindset atau
mindset korporat adalah mindset yang harus kita miliki di zaman digital yang
serba cepat, dan dengan mobilitas yang tinggi. Meski diberi nama corporate
mindset, mindset ini bukan hanya dimiliki orang yang bekerja untuk perusahaan.
Mindset korporat berlaku bagi siapapun, apapun pekerjaan mereka. Pilot, guru,
pegawai negeri, masinis, atlet, pejabat, ataupun penyanyi wajib memiliki
mindset ini. Semua orang dituntut untuk memiliki respons yang cepat dalam
kehidupannya, baik kehidupan pribadi maupun profesinya.
Dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kita dikirimi pesan whatsapp oleh seseorang dan kita membalas sehari
setelahnya. Itu adalah mindset lama.
Bahkan membalas satu jam setelahnya pun sudah terhitung lama. Bila hal itu
dilakukan sepuluh tahun yang lalu, itu wajar. Kini, kita hidup dalam era
kecepatan eksponensial, semua serba cepat, serba responsif. Bila terus seperti
itu kita akan ketinggalan zaman.
Saya sering sekali menemui hal seperti diatas. Saya sendiri
terkadang masih sering melakukannya. Beberapa pengalaman saya temukan
mengenai corporate mindset yang bisa kita petik
pelajarannya. Seperti ketika saya mengurus surat pengantar untuk melakukan
penelitian skripsi saya di sebuah kabupaten di Jawa Timur. Sebuah instansi
dinas memerlukan waktu satu minggu untuk membuat sepucuk surat. Bila hanya dua
atau tiga hari yang dibutuhkan untuk menyusun surat mungkin masih wajar untuk
sebuah instansi di Indonesia. Namun waktu satu minggu merupakan waktu yang
sangat lama hanya untuk membuat selembar surat. Contoh ini menunjukkan belum
dimilikinya mindset korporat sebuah instansi pemerintahan.
Profesor Rhenald Kasali menjelaskan bahwa yang dibutuhkan di era
kecepatan eksponensial ini ada sembilan hal.
1.
Respons yang cepat: tidak terhambat.
2.
Real time:Begitu diterima,
langsung diolah.
3.
Follow-up: langsug
ditindaklanjuti. Tidak ditunda.
4.
Mencari jalan, bukan mati langkah.
5.
Mengendus informasi dan kebenaran bukan menerima tanpa menguji.
6.
Penyelesaian parallel, bukan serial.
7.
Dukungan teknologi informasi, bukan manual.
8.
24/7 (24 jam sehari, 7 hari seminggu), bukan eight to five (dari pukul delapan hingga pukul
lima sore)
9.
Connected (terhubung, bukan terisolasi)
Setelah membaca kesembilan poin diatas, saya manggut-manggut sambil membatin “Oalah ini toh yang dimaksud Abi dulu”. Karena saya baru
tahu apa yang sering disebut-sebut guru saya. Guru saya sudah mencontohkan
kepada kami di kehidupan sehari-hari.
Abi (panggilan untuk guru kami di pesantren) memberi contoh
langsung di kehidupan ketika kami membutuhkan kursi untuk mengadakan workshop di Pesantren Riyadlul Jannah, Pacet,
Mojokerto. Hari itu, saya bersama Nuruddin, rekan saya di pesantren mencari
persewaan kursi. Saya menempuh perjalanan berkilo-kilo meter dari Pacet ke
Mojokerto Kota dan berkeliling untuk menyewa kursi yang sesuai dengan
spesifikasi yang kami butuhkan. Lebih dari delapan tempat persewaan tempat
pesta kami datangi dan tidak kami temukan kursi yang kami cari. Saya langsung
melapor kepada Abi. Hanya beberapa menit beliau sudah menemukan nomor telepon
persewaan alat pesta yang menyediakan kursi yang kita butuhkan.
Dari pengalaman itu saya belajar bahwa di era digital, sangat
mudah untuk mendapatkan informasi. Tanpa perlu berlelah-lelah berkendara motor
puluhan kilo, menghabiskan literan bensin dan hanya perlu mengetikkan beberapa
kata di Google kemudian menelpon, pekerjaan dapat terselesaikan. Saya sadar
kita banyak dimudahkan oleh dukungan teknologi informasi yang berkembang pesat.
Di era digital ini kita butuh mindset korporat. Menjadi pribadi
yang selalu bertumbuh. Pribadi yang merespon cepat sebuah informasi kapanpun
dan dimanapun, menguasai teknologi, selalu menguji kebenaran informasi, dan
tidak mudah putus asa. Bertindak sesegera mungkin. Waktu tidak dibiarkan
sia-sia karena harus menunggu. Sehingga dengan mindset korporat, muncul
manusia-manusia yang kreatif dan memiliki jiwa kewirausahaan.
Tulisan ini telah tayang di Wordpress saya pada April 7, 2019
0 Komentar